Republikinformasi.com// Buntok – Barito Selatan Rangkaian acara Dharma Santi Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 tingkat Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, berlangsung khidmat di Aula Gedung Jaro Pirarahan Dahani Dahani Tuntung Tulus Buntok pada Jumat, 22 Mei 2025. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Polres Barito Selatan, tokoh adat, dan perwakilan Kementerian Agama. Republikinformasi.com
Kehadiran H. Eddy Raya Samsuri, ST., MM., Bupati Barito Selatan, yang diwakili oleh Asisten I, Yoga Prasetiantono Utomo, S.STP., MM., serta Wakil Bupati Khristianto Yudha, ST., menunjukkan dukungan penuh pemerintah terhadap perayaan keagamaan ini. Acara juga dimeriahkan oleh penampilan tarian adat yang menambah kekhusyukan suasana. Republikinformasi.com
Tema “Manawasewa, Madawasewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045” dan subtema “Dengan semangat melaksanakan Manawasewa dan Madawasewa kita kembangkan rasa kasih persaudaraan dan gotong royong dalam rangka mewujudkan masyarakat yang damai dan sejahtera” menjadi fokus utama perayaan ini. Hal ini menekankan pentingnya nilai-nilai kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama. Republikinformasi.com
Dalam sambutannya, Asisten I menyampaikan harapan agar perayaan Nyepi ini dapat memperkuat persatuan dan kesatuan di Kabupaten Barito Selatan. Beliau juga menekankan pentingnya peran serta umat Hindu dalam pembangunan daerah. Hal senada disampaikan oleh AKBP Jecson R. Hutapea, S.I.K., M.H., Kapolres Barito Selatan, yang menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan keamanan. Republikinformasi.com
Ketua Panitia Pelaksana, Eko, beserta jajarannya turut berperan aktif dalam menyukseskan acara ini. Kehadiran perwakilan dari Provinsi Kalimantan Tengah, seperti Drs. Walter S. Penyang (Ketua MB-AHK Pusat Palangkaraya) dan I Wayan Suara, S.H., M.M., M.H. (Ketua PHDI Provinsi Kalimantan Tengah), semakin memperkuat nilai nasionalisme dalam perayaan tersebut. Republikinformasi.com
Perayaan Dharma Santi Nyepi di Barito Selatan bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi bukti nyata kerukunan dan toleransi antar umat beragama di daerah tersebut. Acara ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang semakin memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat.(Lissa)
